Pages

Banner 468 x 60px

 

Minggu, 01 April 2012

Ini Dia Peluang untuk Guru Bahasa Inggris

0 komentar
Kabar baik untuk para guru yang mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris di jenjang SD/SMP/SMA. Untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris, British Council bekerja sama dengan BBC memberikan layanan Bahasa Inggris secara online melalui situs www.teachingenglish.org.uk.

Selain memberikan materi latihan Bahasa Inggris, dalam situs tersebut juga tersedia satu fitur khusus di mana institusi-institusi di Inggris menawarkan berbagai peluang kepada para guru untuk mengikuti pelatihan Bahasa Inggris langsung dari negara asalnya.

Programme Manager British Council Muhaimin Syamsudin mengatakan, terdapat banyak informasi mengenai peluang beasiswa pendek yang akan di-posting pada situs tersebut, termasuk perkembangan terkini mengenai Bahasa Inggris dari institusi pendidikan terkemuka seperti Oxford University.

"Oleh karena itu, kami sarankan para guru agar menjadi member," kata Muhaimin saat ditemui Kompas.com, Sabtu (10/12/2011), dalam "The Best of UK Festival", di Epicentrum Walk, Rasuna Said, Jakarta.

Ia menjelaskan, keuntungan jika menjadi anggota dalam situs tersebut yaitu memungkinkan para guru untuk mengunduh semua materi pembelajaran. Umumnya, kata dia, informasi mengenai peluang beasiswa akan lebih banyak didapat oleh para guru yang menjadi anggota dan bisa bergabung dengan komunitas guru Bahasa Inggris di seluruh dunia.

"Sebanyak 80 persen materi bisa di-download oleh semua orang, tapi ada beberapa materi yang dapat di-download ketika mereka sudah menjadi member, dan semuanya gratis," ujarnya.

Sumber: KOMPAS
Read more...

Bagaimana Guru Bahasa Inggris Mengajar – KESALAHAN FATAL

0 komentar
Nih ada sedikit dialog antara bu Guru bahasa Inggris dengan murid-muridnya
Murid :‘bu guru, gimana sih caranya memperbanyak kosakata’?? ..
Bu Guru : ‘ ..ehem ..begini ..sehari 3 kata, seminggu udah 21 kata ..
minggu ke 2 udah berapa donk?
Murid : ..mmm…42 ya
Bu Guru : Minggu ke 3 udah berapa?
Murid : …mmm…masih 42 bu..minggu ke 3 malah tinggal 21
Bu Guru : Loh kok gitu??
Murid : Karena waktu masuk minggu III kosakata minggu I uda pada
lupa, begitu masuk minggu ke IV keburu bosen ..sebel..beteee
Tahukah Anda bahasa Inggris itu adalah bahasa konteks (contextual language) dimana setiap kata TIDAK mempunyai arti yang pas kecuali diletakan dalam kalimat sebagai konteksnya.
Tidak percaya?? Okey, saya pernah menyewa seorang NATIVE TEACHER selama 1 bulan malah tinggal dirumah saya juga. Awas,native teacher beda lho dengan NATIVE SPEAKER. Maksudnya gimana?? begini .. di Jakarta banyak sekali kursus yang pake BULE tapi mereka kebanyakan hanya native speaker.
Mereka bukan guru, mereka tidak punya skill mengajar bahasa Inggris, bahkan ada rumor di sebuah kursus XXX ternyata native speakernya hanya SUPIR TAXI, dipakein dasi .. dipaksa minum suplemen biar pede, terus suruh ngajar. Hihi ..
Oh ya kembali ke native teacher yang saya sewa. Dia sarjana tuh, biasa laga nya orang bule, apa2 cerita dikit langsung DO YOU KNOW ?? … cerita yang lain langsung ..DO YOU KNOW ??..itu hari-hari pertama dia tinggal di rumah. Ujung2nya sih maen catur sama ibu saya aja kalah, sampe muka merah malu. Hihi.. Sampe akhirnya dia bilang ke saya ‘the professor’ ..waktu ada pertanyaan dari murid tentang bahasa Inggris abad menengah dia kaga bisa jawab.
Udah deh lupain itu kembali ke intinya. Pada suatu hari saya tanya dia, tentunya pake bahasa Inggris
Teguh : Mas Collin, apa sih artinya THAT
Collin : Kalimatnya gimane dong
Nah lho?? ..’that’ aja ga bisa diartikan langsung malah dia tanya kalimatnya gimana? Begitulah bahasa Inggris adalah bahasa contextual, yang setiap kata tidak mempunyai arti yang TEPAT tergantung context nya. Itulah sebabnya di kursus bahasa Inggris online full conversation tanpa grammar disini tidak menganjurkan cara menghapal kosakata. Coba liat di kamus bahasa inggris kata ini :
THAT .. bisa berarti : itu / yang/ sehingga/ bahwa
Tergantung kalimatnya, terus kalau kita memperbanyak kosakata dengan cara dihapal? weleh2 ..bisa2 otak jebol deh, akhirnya bete. Hari2 jengkel, marah2 tanpa sebab, sampe istri kebingungan, ini papah kenape marah2 mulu. Guru bahasa inggris bule aja tidak ngerti. Hihihi .. Jadi bagaimana cara memperbanyak kosakata yang bener neh?? .. ( nanti dilanjutin yah )
Read more...

PROPOSAL SEMINAR PENDIDIKAN

1 komentar
A. Latar Belakang

Semenjak program sekolah berstandar internasional disetujui oleh menteri pendidikan, maka kebutuhan akan bahasa Inggris meningkat pula. Hal ini juga menjadi tantangan kepada seluruh guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia pada khususnya di Jawa Timur untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam empat skill: Reading, Speaking, Listening dan Writing. Tidak hanya guru bahasa Inggris saja, akan tetapi beberapa guru mata pelajaran yang pokok seperti mata pelajaran IPA dan IPS diharapkan menggunakan bahasa Inggris. Permasalahan yang muncul dalam kelas terkadang para guru non bahasa Inggris sering mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi dengan bahasa yang baru. Mereka merasa kesulitan dalam memberikan materi di dalam kelas apalagi dengan kosakata yang yang khusus. Hal ini dikatakan lumrah saja karena para guru sebelum program tersebut dicanangkan oleh kemendiknas telah mengajarkan mata pelajaran dengan menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi yang lebih menjadi perhatian lagi adalah guru bahasa Inggris yang telah mengajar dengan sebelum program sekolah berstandar International itu dicanangkan telah menggunakan bahasa Inggris sebagai media di kelas.
Meskipun para guru bahasa Inggris menggunakan bahasa Inggris yang kadang dicampur dengan bahasa Indonesia merasa kesulitan dalam menyampaikan materi sehingga murid kesulitan dalam menerima pelajaran tersebut. Kita bisa berpendapat bahwasanya “Teaching is an art” mengajar adalan seni. Memang cara mengajar setiap guru berbeda, tapi yang menjadi permasalahan ketika cara mengajarnya sudah tidak disukai oleh siswa dan materi tidak tersampaikan, akan menjadi masalah yang besar di dalam proses pembelajaran di kelas. Permasalahan ini akan berakar dan menjadi suatu kebiasaan yang tidak baik dalam pembelajaran itu sendiri, sekolah dan siswa. Fenomena ini jika tidak segera diambil solusi yang tepat, akan menghambat perkembangan pendidikan, khususnya sekolah tersebut.
 Selain teknik pengajaran yang sering menjadi kendala didalam kelas, materi dan buku pelajaran yang juga menjadi kendala dalam proses belajar. Kebanyakan buku dan materi tidak sesuai dengan kemampuan siswa apalagi siswa harus mengikuti ujian Cambridge sebagai salah satu kelengkapan dalam sekolah berstandar internasional. Salah satu contohnya di sebuah sekolah, siswanya harus membeli buku pelajaran terbitan Cambridge university yang harganya sangat mahal agar dikatakan sekolah yang berstandar internasional. Hal ini bisa saja diterapkan di sekolah asalkan ditunjang dengan kondisi siswa dan teknik pengajaran yang baik. Bukan materi yang mahal tapi bagaimana menyampaikan materi tersebut dan membuat siswa mengerti adalah hal yang paling penting dalam sebuah proses belajar dan pembelajaran.
Faktor pendukung yang harus aktif juga dalam masalah ini tidak hanya DIKNAS, sekolah dan guru, akan tetapi peran perguruan tinggi sebagai pencetak guru yang harus aktif mencari solusi untuk menyelesaikan permasalah yang selalu ada disetiap sekolah. Universitas atau Institut mempunyai peranan yang tidak bisa lepas karena institusi inilah nantinya yang akan mencetak para guru. Selama ini komunikasi antar perguruan tinggi dan sekolah sebatas hanya memberikan kuliah PLPG, sertifikasi dan mengirimkan mahasiswanya untuk program praktek lapangan atau magang. Hal ini perlu ditingkatkan lagi sinergi antara perguruan tinggi, DIKNAS dan sekolah. Mengingat ini masalah pendidikan, maka perguruan tinggi yang tidak juga berbasis pendidikan seharusnya juga tergabung dalam sinergi ini. Kampus yang berbasis teknologi jugapun akan sangat bermanfaat sekali jika tergabung mencari solusi dalam permasalahan pendidikan.
Selain faktor internal yang harus bersinergi, kita sebaiknya bekerjasama dengan faktor eksternal yang dalam dalam hal ini adalah Konsulat Jendral Amerika Serikat. Mengapa KONJEN Amerika Serikat? Sebagai Negara yang telah lama bekerja sama dan membantu Indonesia dalam pendidikan, maka pihak konsulat adalah partner yang tepat dalam membantu permasalahan ini. Sebagai negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa nasional dan kebudayaannya yang diperlajari oleh siswa Indonesia, maka pihak konsulat akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses pembelajaran di Indonesia pada khususnya di Jawa Timur. Dalam hal ini kami ingin mengeratkan komunikasi ini antara DIKNAS, sekola, guru bahasa Inggris, siswa dan pihak konsulat Amerika Serikat agar lebih belajar dan mengenal system pembelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu kami akan membuat sebuah forum yang akan dikhususkan untuk seluruh guru bahasa Inggris di Jawa Timur dimana forum ini akan menjadi sebuah wadah mencari solusi bagi setiap permasalahan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris yang nantinya akan dikemas dalam sebuah seminar pendidikan dengan pihak konsulat Amerika yang akan menjadi pihak penyelengara bekerjasama dengan semua faktor internal.

B. Tujuan
Ada beberapa tujuan yang akan diraih dalam pembentukan forum guru bahasa Inggris ini
1.    Untuk menampung semua aspirasi dan permasalahan yang dihadapi oleh guru Bahasa Inggris di Jawa Timur
2.    Untuk memberikan pelatihan tentang teknik pembelajaran bahasa Inggris di kelas
3.    Untuk mensinergikan faktor Internal antara pihak DIKNAS, sekolah, guru dan seluruh perguruan tinggi di Jawa Timur
4.    Untuk mensinergikan faktor Internal dan faktor eksternal antara pihak DIKNAS, sekolah, guru. seluruh perguruan tinggi di Jawa Timur dengan pihak Konsulat Jendral Amerika.
5.    Untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh guru Bahasa Inggris di Jawa Timur
6.    Untuk memberikan informasi terkait dengan teknik pembelajaran terbaru
7.    Untuk memberikan informasi tentang program beasiswa kepada guru bahasa Inggris

C. Sasaran
Dalam seminar pendidikan ini ada beberapa sasaran peserta yang akan diundang:
1.    Konsulat Jendral Amerika Serikat ( sebagai pihak penyelengara)
2.    Kepala DIKNAS propinsi Jawa Timur
3.    Tenaga Pendidik (Rektor/dosen, Kepsek/MKKS, guru bahasa Inggris) dari sekolah negeri/swasta nasional maupun yang bertaraf internasonal
4.    Mahasiswa jurusan pendidikan dan sastra Inggris se-Jawa Timur

D. Pembicara

1.    Pihak konsulat Amerika Serikat
2.    Kepala Diknas Propinsi Jatim
3.    Ketua Ikatan Guru Indonesia
4.    Drs. Slamet Setiawan, MA, P.hd

E. Bentuk Kegiatan
Dalam seminar pendidikan tersebut kegiatan yang akan dilakukan yaitu
1.    Pengenalan sistem pembelajaran di Amerika serikat serta kebudayaan masyarakat Amerika yang disampaikan oleh pihak konsulat Amerika Serikat
2.    Perspektif pembelajaran di kelas oleh kepala DIKNAS Propinsi Jatim
3.    Bagaimana guru mengajar oleh ketua Ikatan Guru Indonesia oleh Drs. Satria Dharma
4.    Pembelajaran bahasa Inggris dikelas oleh pembicara Drs. Slamet Setiawan, MA, P.hd
5.    Launching “East Java English Teacher Association” yang akan dilaksanakan oleh Panitia seminar Drs. Satria Dharma sekaligus mengenal pengurus inti dari EJETA
6.    Pembentukan komisi jenjang pendidikan yang aka dipandu oleh masing masing moderator sebagai bentuk sharing tentang masalah pembelajaran bahasa Inggris.

F. Waktu dan Tempat
·         Tempat pelaksanaan Seminar bertempat di
Aula Utama DIKNAS Propinsi Jawa Timur
Jl. Genteng kali Surabaya
·         Waktu akan disesuaikan dengan jadwal konsulat Amerika Serikat dan DIKNAS  Jawa Timur




G. Pelaksana
Dalam seminar ini yang akan menjadi pelaksana adalah kerjasama antara Konsulat Amerika, Diknas Propinsi Jawa Timur dan Ikatan Guru Indonesia.
Contact person: Rizal Kuddah 08175273884
                          Satria Dharma 0811545430

H. Penutup
Demikian proposal ini kami susun sebagai titik awal untuk mengawali proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas menjadi lebih baik dan juga membangun komunikasi diantara semua elemen yang terkait dengan dunia pendidikan. Hal ini dikarenakan untuk membangun pendidikan pada khususnya di jawa Timur untuk menuju sebuah peradaban karena Pendidikan dianggap efisien apabila hasil yang dicapainya optimal dengan biaya yang pantas. Paradigma ‘memperoleh hasil setinggi-tingginya dengan biaya serendah-rendahnya’ sudah tidak berlaku lagi. Hasil yang optimal akan dapat dicapai jika ada pengorbanan yang sesuai dengan itu. Dalam konteks yang luas efisiensi berkaitan dengan profesionalisme yang mengandung sikap disiplin, keahlian, dan etos kerja yang tinggi. Dengan seminar ini diharapkan akan bermanfaat dan dapat menjadi referensi baru dalam membantu guru bahasa Inggris untuk memberikan yang terbaik dikelas untuk siswa siswinya. 
Read more...